Empat Agustus yang Penuh Haru~

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Hari ini adalah 4 agustus yang berbeda bagi saya, dan suami saya khususnya. Bukan karena dapet gajian, bukan juga karena menang lomba blog, tapi karena hari ini suami saya semakin mendewasa, semakin mendekati status barunya sebagai calon Abi-yang entah kapan terjawab- hehehe. Yap, today is his birthday.

Sejujurnya dari dulu menjelang hari H sudah banyak searching ide, kira-kira surprise apaan ya yang terkesan berbeda dan lain dari yang lain. Karena lagi-lagi, ini ulang tahun suami yang pertama sejak kami menikah. Moment seperti ini berasa berharga banget kan ? Khususnya bagi pasangan yang sedang pacaran ( setelah menikah ) demi merekatkan hubungan antara keduanya. Eman banget kalau sampai dilewatin gitu aja, pikir saya.

Tapi siapa sangka jika beberapa hari sebelum hari ini saya drop banget, penyakit lama kambuh. Anemia. MasyaAllah, bahkan ke kamar mandi-pun harus dipapah. Bersyukur sekali Allah menganugerahkan sosok suami paling sabar yang saya kenal selama ini. Terimakasih sayang 🙂 Wal akhir, hanya sebatas inilah yang bisa saya perjuangkan di tengah-tengah kondisi tubuh yang masih suka kambuh tiba-tiba.

 

Sekali lagi, namanya naluri seorang ( istri ) perempuan tentulah ingin membahagiakan pasangannya dengan cara apapun. Pengorbanan, pengabdian, hanya dilakukan demi mendapatkan ridho dari suami. Karena ridhonya adalah kunci surga bagi sang istri. Tak terkecuali saya, inginnya semula sih membuatkan sebuah tart kecil-kecilan asal hasil buah tangan saya sendiri. Tapi apalah daya jika ( lagi-lagi ) kondisi tak memungkinkan, didukung lagi peralatan yang kurang memadai, maklum yah masih pengantin baru, masih nyicil sedikit-sedikit atuh, hehe.

Diambilah jalan pintas yakni membeli tart di toko kue terdekat. Berbekal bismillah, saya mengendarai angkot menuju lokasi. Alhamdulillah, setelah mendapatkannya segera pulang kembali kerumah seraya mempersiapkan kejutan kecil nantinya saat suami sudah dirumah. Taraaa.. sepulang suami dari maghrib-an di masjid, langsung saja saya serbu nyanyian ultah yang fenomenal banget 😀 kekanakan banget yah ? Ah biarlah, terkadang justru pada jiwa anak-anaklah terdapat kepolosan, dan dalam jiwa yang polos tersimpan keikhlasan tanpa batas disana.

Entah mengapa, ada haru yang terselip dalam kalbu saat suami mengucapkan doa sesaat sebelum meniupkan lilin. Kejutan ini sederhana memang, sederhana banget malah, tapi melihat suami menerimanya dengan penuh senyum kebahagiaan hati ini menjadi tak menentu. Ada sekuncup bahagia yang terlahir dalam sebuah kesederhanaan. Terimakasih ya Rabb..

Teruntuk yang paling menentramkan jiwa..

Berlalunya hari ini telah menjadi saksi bahwa semakin hari tanggung jawabmu semakin bertambah. Seiring berjalannya waktu, kita tak hanya akan berdua saja seperti ini. Malaikat-malaikat kecil kita nantinya akan mengisi kekosongan yang terkadang justru terasa menyiksa.

Bagaimanapun juga, kau adalah imam. Pilar utama dalam istana kita. Nahkoda terkuat dalam perahu yang berlayar diatas samudra rumah tangga kita. Dan ( calon ) seorang Ayah, yang nantinya akan menjadi panutan bagi putra putrinya. Senantiasalah panjang umur dalam kesehatan yang penuh berkah. Teruslah berjuang tanpa lelah, karena setiap butir nafkah yang kau berikan adalah sebuah rahmat yang tiada perlu lagi terucapkan, keculai syukur adanya.

Selamat ulang tahun, Sayang. Segala aamiin-ku untuk setiap butir doa yang kau langitkan di harimu yang penuh berkah ini.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Istrimu, yang sedang memandang teduhmu dalam mimpi-mimpi yang indah.

Vinda Nafilatuz Zahro